Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Nicke akan didampingi oleh Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansyuri.
Erick mengatakan kepergian keduanya ke negeri produsen minyak tersebut tidak lain untuk mencari titik temu mengenai rencana kerja sama pembangunan Kilang Cilacap.
Hal itu pun dibenarkan oleh VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman. Ia bilang pertemuan dengan Aramco membicarakan mengenai valuasi aset Kilang Cilacam yang masih buntu antara kedua pihak.
"Iya lagi melakukan pembicaraan. Kayaknya belum berangkat tapi jadwalnya minggu ini," kata Fajriyah pada Medcom.id, Selasa, 12 November 2019.
Selain valuasi, kata Fajriyah, pertemuan tersebut juga membicarakan banyak hal termasuk mengenai mekanisme-mekanisme lainnya dalam kerja sama tersebut.
Sebelumnya Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Ignatius Tallulembang mengatakan Pertamina dan Aramco sepakat untuk menyelesaikan perhitungan valuasi aset dari rencana revitalisasi atau pembangunan Kilang Cilacap di Desember.
Selama ini valuasi dilakukan masing-masing pihak baru nantinya disinkronkan bersama. Namun hingga saat ini cara tersebut masih belum membuahkan hasil.
Talulembang mengatakan tim advisor tersebut saat ini tengah bekerja. Ia bilang paling lama dalam satu bulan hasil perhitungan bisa dikeluarkan dan dibahas di masing-masing internal kedua belah pihak dan akan dibicarakan bersama.
"Kesepakatan hasil valuasi paling lambat tahun ini. Semuanya diupayakan di akhir Desember," kata Talulembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News