Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, cadangan minyak Indonesia bakal habis dalam kurun waktu 11 tahun mendatang.
"Sebagaimana diketahui, cadangan minyak kita sudah sangat kecil dan itu tinggal 11 atau beberapa tahun lagi. Itu tidak bisa diperbaharui kecuali kita bisa menemukan ladang-ladang minyak baru," ungkap Sofyan, saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/4/2015).
Maka dari itu, pemerintah saat ini terus mencari energi alternatif untuk menggantikan cadangan migas negeri yang sudah semakin sekarat. Salah satunya dengan memberikan insentif bagi perusahaan pertambangan untuk menemukan ladang minyak baru untuk ekspansi lebih lanjut.
Namun masalahnya, mencari ladang minyak baru itu sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Indonesia bakal kehabisan cadangan migas jika menunggu untuk menemukan ladang minyak baru.
Solusi lainnya, sebut Sofyan, adalah mengganti migas dengan penggunaan kelapa sawit sebagai biodiesel. Saat ini, produksi kelapa sawit di Indonesia melimpah. Hal ini peluang bagi pemerintah untuk menggenjot penggunaan energi terbarukan seperti kelapa sawit agar saat cadangan migas habis, maka Indonesia tak kehabisan bahan bakar energi.
"Biodiesel itu recycle. Oleh karena ini jangka panjang buat Indonesia, maka ketergantungan energi biodiesel ini akan menyelesaikan masalah energi bagi Indonesia," pungkas Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News