Kadin mencatat penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia baru mencapai 6,8 persen. Dalam hal ini, penggunaannya masih kecil, padahal potensinya sangat besar. Ini menjadi tantangan Indonesia di masa depan. Apalagi, energi fosil mungkin akan sangat terbatas dengan perkiraan di 2025.
"Sumber energi biogas dan limbah bisa menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan," kata Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Donny Yoesgiantoro, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.
Menurutnya, pengembangan biogas dan limbah untuk energi di masa mendatang akan optimal jika pemerintah berani mengambil langkah untuk melakukan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan beralih pada subsidi untuk energi baru terbarukan.
"Pengembangan biogas dan limbah skala mikro untuk energi akan tumbuh lebih cepat jika pemerintah memberikan dukungan untuk membiayai riset dan pengembangannya," kata Donny.
Ia menilai, dukungan perbankan sangat diharapkan dalam pengembangan energi terbarukan. Dunia usaha meminta agar pihak otoritas keuangan dapat memberikan alokasi kredit khusus yang menarik.
"Di masa depan, kita perlu mempertimbangkan anggaran tambahan, seperti Malaysia, misalnya, dengan menyumbangkan satu persen dari biaya listrik," ungkap dia.
Lebih lanjut, Donny mengatakan, di samping masalah keuangan, ada banyak tantangan lainnya seperti kesulitan dalam pengadaan lahan, proses perizinan, tata ruang yang tumpang tindih hingga data dan informasi yang terbatas.
Masalah-masalah seperti ini yang menyulitkan pembangunan energi terbarukan di Indonesia, walaupun sebenarnya semua pihak telah memiliki tujuan dan orientasi yang jelas bagi pengembangan energi di masa depan.
"Untuk mempercepat pembangunan dan investasi di sektor energi terbarukan, para Investor mengharapkan adanya insentif yang menarik serta peraturan yang mendukung untuk investasi," pungkas Donny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id