Arcandra Tahar. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)
Arcandra Tahar. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)

Pencopotan Arcandra Jadi Acuan Jangan Sembarang Tunjuk Menteri

Dian Ihsan Siregar • 20 Agustus 2016 11:56
medcom.id, Jakarta: Pencopotan Arcandra Tahar dari bangku Menteri ESDM dinilai merupakan langkah tepat. Hal itu akan menjadi pembelajaran pemerintah di kabinet kerja untuk tidak sembarangan menunjuk menteri, apalagi menjabat di sektor yang strategis.
 
Demikian disampaikan ‎Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, dalam talkshow 'Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
 
"Saya kira langkah presiden itu cepat untuk mencopot Acandra patut kita apresiasi. Dan mungkin ini harus menjadi pembelajaran berharga untuk pemerintah ke depannya dalam memilih menteri," tutur Komaidi.

Menurut Komaidi, banyak pihak menilai jika Arcandra mulai bergerak dan mengatur pola yang positif di Kementerian ESDM. Tapi, akhirnya terhantam dan terpental dari Menteri ESDM.
 
"Ini juga karena ketidaktelitian seleksi untuk memilih menteri sektor energi ini. Karena paling penting integritas dan kepemimpinan. Kalau hanya title dia sebagai profesionalisme, tanpa integritas itu tidak bisa," tambah Komaidi.
 
Komaidi mengakui, untuk mengelola sektor energi ini dibutuhkan semangat dan kontribusi yang tinggi. Pasalnya, sektor migas dan energi di Indonesia sudah dalam masa memprihatinkan.‎
 
"Saat ini, turun sekali kontribusi migas di Indonesia cuma 6-8 persen. Dulu bisa sampai 60 persen. Ini karena masalah yang kombinasi. Produksinya menurun, harga minyak dunia juga masih di USD30-USD40 per barel. Maka, kita butuh sosok yang punya kepemimpinan dan integritas utamanya, kalau masalah keahlian bisa ada yang support," jelas Komaidi.
 
Anggota DEN Syamsir Abduh menambahkan, calon menteri ESDM yang baru harus mempelajari berbagai jenis aturan, undang-undang dan kebijakan dalam sektor yang sangat krusial.
 
"Memang berat dan harus mengerti semuanya, karena selain pengalaman, harus juga mempelajari keseluruhan ESDM, karena untuk mempelajari ESDM harus membutuhkan waktu enam bulan. Saya kira semua orang setuju kalau mempelajari ESDM membutuhkan waktu yang tidak sebentar," tutup Syamsir Abduh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan