Kuntoro bersyukur akan atas pengangkatan Hasan Bisri menggantikan dirinya. Ia menilai sosok Hasan Bisri adalah sosok yang paling tepat untuk menggantikannya.
"Alhamdulillah... Pilihan bagus dan tepat! Selamat!," kata Kuntoro saat dihubungi Metrotvnews.com di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Kuntoro menyebut, sosok penggantinya itu tidak pernah memiliki catatan hitam hingga saat ini. Mereka bersama-sama "berjuang" dalam mengemban amanah menjadi anggota dewan Komisaris PLN. Apalagi, seorang Hasan Bisri dinilainya sangat memahami program-program kelistrikan.
"(Hasan Bisri) Tidak tercela. Pemahaman tentang kelistrikan baik karena sudah jadi dewan komisaris tiga tahun," ungkap dia.
Meninggalkan jabatannya secara tiba-tiba pada 17 Mei 2016, Kuntoro mengaku belum mempunyai kesibukan spesifik. Bahkan, tidak ada tawaran menjadi komisaris perusahaan BUMN lain.
"Kesibukan? Haaa itu layak ketemu! (Tidak ada tawaran komisaris BUMN) Tidak ada ya," pungkas dia.
Baca: Gantikan Kuntoro, Hasan Bisri Diangkat Jadi Komut Sementara PLN
Sebelumnya, pada 17 Mei 2016, melalui pesan singkatnya, Kuntoro membenarkan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai jabatan tersebut. Padahal, jabatan ini diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Chandra M. Hamzah pada Oktober 2015.
"Benar (saya mengundurkan diri)," kata Kuntoro kepada Metrotvnews Melalui pesan singkatnya, di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Kemudian, Selasa 24 Mei 2016 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat Hasan Bisri menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero) sementara menggantikan Kuntoro. Pengangkatan Hasan Bisri menjadi Komisaris Utama PT PLN disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat di Kantor Kementerian BUMN.
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan pengangkatan Hasan Bisri ini menjadi Komisaris Utama PLN sementara dengan pertimbangan perlu ada orang yang menggantikan Kuntjoro. Menurutnya, Hasan Bisri adalah orang yang tepat. Selain karena Hasan telah lama menjabat komisaris di PLN, Hasan diyakininya sudah banyak mengetahui program-program kelistrikan PLN.
"Pertimbangannya karena beliau sudah lama disana. Kita harus ada, selama komut mengundurkan diri kita harus ada yang menjadi pejabat sementara. Dan Pak Hasan Bisri sudah lama menjadi komisaris di PLN. Jadi beliau sudah mengetahui program PLN," jelas Rini usai rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
