General Manager MOR V Pertamina Ageng Giriyono mengaku telah membentuk satuan gugus tugas (satgas) untuk mengamankan pasokan BBM dan elpiji mulai H-10 hingga H+10. Serta, telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk kelancaran suplai pasokan. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-5 hingga H-3.
"Menghadapi libur hari raya ini, Pertamina MOR V telah menyiapkan tambahan rata-rata 20 persen dari harian normal," kata Ageng, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Ageng menjelaskan, rata-rata konsumsi normal harian BBM jenis premium di wilayah MOR V sekitar 11.855 Kiloliter (KL) per hari. Sedangkan untuk minyak solar, diperkirakan permintaan turun sekitar delapan persen karena adanya larangan beroperasinya truk-truk mulai H-5 hingga H+3. Rata-rata penyaluran normalnya 6.705 KL per hari.
Untuk Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis pertamax dan pertalite, diperkirakan juga akan mengalami peningkatan permintaan lebih dari 45 persen dari kebutuhan normal. Pihaknya telah menyediakan kios khusus untuk BBK di 727 SPBU untuk pertalite dan 1.133 SPBU untuk pertamax.
"Stok semua BBM yaitu premium, pertalite, pertamax, solar, dex dan avtur serta elpiji di MOR V sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di libur Lebaran. Antispasi terhadap kondisi tidak normal atau emergency telah dibuat agar tidak menganggu suplai BBM dan elpiji," pungkas Ageng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News