"Kami melakukan pantauan udara dan pantauan darat secara rutin untuk melihat kondisi perairan Utara Jawa dan pesisir Karawang. Sejak killing operations dimulai hingga saat ini, hasilnya cukup positif. Tidak terlihat tumpahan minyak di laut," ujar VP Relations PHE Ifki Sukarya dalam keterangan tertulisnya, Senin, 30 September 2019.
Ifki mengatakan di sejumlah titik per 28 September, seperti Pantai Alam Baru, area Galangan Kapal Sungai Buntu sudah tidak terlihat tumpahan minyak di garis pantai. Namun di kawasan Tanjung Pakis, Tambaksari, dan Cemara Jaya masih ada sisa-sisa tumpahan minyak.
"Kami perkirakan ini adalah sisa tumpahan minyak sejak 21 September lalu, yang baru terbawa arus dan baru tiba di sejumlah pantai. Sehingga tetap kami lakukan upaya pembersihan," jelasnya.
Ifki menambahkan masih ada sejumlah personel yang bertugas membersihkan di lapangan, dengan jumlah yang disesuaikan kebutuhan.
Per 28 September 2019 total personel onshore sebanyak 2.601 orang yang terdiri dari pekerja, kelompok masyarakat, dan personel TNI/Polri.
Sedangkan oil boom shoreline masih terpasang di 13 titik dengan panjang 10 kilometer (km) dan waring/fishnet sepanjang lebih dari 20 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News