Ilustrasi Kilang Pertamina. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami).
Ilustrasi Kilang Pertamina. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami).

Pertamina Bor 123 Sumur Migas Sepanjang Semester I

Suci Sedya Utami • 03 September 2019 19:18
Jakarta: PT Pertamina (Persero) baru merampungkan pengeboran terhadap 123 sumur sepanjang semester pertama 2019. Jumlah tersebut baru mencapai 35,86 persen dari target pengeboran sumur di tahun ini yang mencapai 333 sumur.
 
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menjabarkan dari jumlah tersebut, lima sumur di antaranya merupakan sumur eksplorasi. Sisanya 118 merupakan sumur eksploitasi atau pengembangan. Realisasi pengeboran perseroan itu masih jauh dari yang telah direncanakan.
 
Pada tahun ini, Pertamina menargetkan pengeboran eksplorasi sebanyak 26 sumur dan pengeboran pengembangan 307 sumur. Artinya realisasi pengeboran sumur eksplorasi dan eksploitasi masing-masing baru mencapai 19,23 persen dan 38,44 persen dari target.

Namun Pertamina mengklaim apabila dilihat secara nasional, kinerja pengeboran di semester I cukup menggembirakan. Sebab target pengeboran sumur eksplorasi dan eksploitasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) masing-masing sebesar 10 sumur dan 158 sumur.
 
"Pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan Pertamina mendominasi capaian pemboran di semester I-2019. Pengeboran eksplorasi mencapai 50 persen dari realisasi nasional. Sementara itu, untuk sumur pengembangan, Pertamina telah merealisasikan 74 persen dari total realisasi pemboran sumur oleh seluruh KKKS," kata Dharmawan dalam keterangan resminya, Selasa, 3 September 2019.
 
Dia menuturkan capaian pengeboran sumur didukung investasi Pertamina di sektor hulu yang cukup signifikan. Pada 2019, nilai investasi Pertamina di sektor hulu mencapai USD2,6 miliar atau sekitar 60 persen dari keseluruhan investasi Pertamina pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 yang mencapai USD4,2 miliar. Investasi di sektor hulu bahkan diperkirakan meningkat hingga USD3 miliar.
 
"Pertamina berkomitmen melakukan pengeboran secara masif di 2019, di mana pengeboran dilakukan tiga hari sekali. Pengeboran ini terutama dilakukan di Blok Mahakam yang diharapkan bisa menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional," papar Dharmawan.
 
Di sisi lain realisasi produksi migas perseroan hingga akhir Juni lalu juga masih di bawah target. Dharmawan sempat mengungkapkan realisasi produksi minyak pada semester satu lalu sebesar 413 ribu barel per hari (bph), 99,76 persen dari target perusahaan 414 ribu bph. Sementara produksi gas sebesar 2.856 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) atau setara 97,04 persen dari target perusahaan 2.943 mmscfd.
 
Adapun untuk mengejar target tersebut pihaknya akan melakukan upaya-upaya maksimum di aset-aset yang belum mencapai target produksi, agar produksinya dapat digenjot. Di semester kedua 2019 ini, kegiatan pengeboran sumur, intervensi sumur, dan peningkatan fasilitas produksi, akan meningkat. Serta penerapan teknologi terkini juga penting untuk menjaga optimasi lapangan tersebut.
 
"Ini yang diharapkan bisa mengangkat kinerja beberapa lapangan yang belum mencapai target produksi. Istilahnya kami belajar dari enam bulan ini dan memastikan lapangan tersebut bisa seperti aset lain yang berhasil lampaui target," jelas Dharmawan.
 
Selain itu, Pertamina kini tengah menggarap 98 proyek migas yang menyerap investasi USD1,9 miliar. Proyek-proyek ini dikerjakan oleh sejumlah anak usaha Pertamina. Rincinya, sebanyak 47 proyek dikerjakan oleh PT Pertamina EP, 29 proyek oleh PT Pertamina Hulu Energi, 19 proyek oleh PT Pertamina Hulu Indonesia, dua proyek oleh PT Pertamina EP Cepu, dan satu proyek oleh PT Pertamina EP Cepu ADK.
 
"Dari 98 proyek itu ada beberapa proyek eksplorasi yang menembus daerah-daerah yang belum dieksplorasi di Blok Mahakam," jelas Dharmawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan