Direktur Utama PLN Sofyan Basir (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Direktur Utama PLN Sofyan Basir (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Tarif tak Diubah, Pertamina-PLN Atur Strategi Hadapi Keputusan Pemerintah

Annisa ayu artanti • 27 Desember 2017 13:41
Jakarta: PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) dan PT Pertamina (Persero) menyiapkan segala upaya untuk menyikapi keputusan pemerintah yang tidak mengubah harga tarif listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Januari hingga 31 Maret 2018.
 
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengaku akan melakukan efisiensi disegala lini operasi atas keputusan tersebut. Mulai dari efisiensi pemeliharaan (maintenance), penggunaan bahan bakar utama yaitu BBM dan batu bara, serta pemilihan kualitas bahan bakar.
 
"Prinsipnya kami memahami dan kami mencoba melakukan efisiensi ke dalam serta melihat kondisi biaya lain yang bisa kami lakukan," kata Sofyan, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Selain itu, Sofyan tengah menunggu janji pemerintah dalam pembayaran tunggakan subsidi kepada PLN. Melalui pembayaran itu diyakininya dapat membantu arus keuangan perseroan terhadap keputusan tersebut.
 
"Kan ada pembayaran subsidi dari pemerintah, itu juga memperkuat arus keluar," imbuh Sofyan.
 
Senada dengan PLN, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan, menyikapi keputusan pemerintah itu perseoran akan melakukan efisiensi. Pertamina akan melakukan efisiensi dalam penggunaan material dan menerapkan teknologi tercanggih dalam setiap operasi.
 
Lalu, dalam enam bulan terakhir Pertamina juga telah mengevaluasi model bisnis perusahaan dan sistem pengadaan pada kilang. Dua upaya ini diyakini dapat berkontribusi dalam efisiensi secara keseluruhan.
 
"Kedua, model bisnis. Perubahan model bisnis, yang tadinya distok, kita tidak stok lagi. itu lebih murah dan arus keluar bisa lebih baik. Itu banyak kita lakukan di kilang dan downstream," beber Massa.
 
Terakhir, Massa menambahkan, Pertamina siap melakukan strategi efisiensi dalam kegiatan investasi. Strategi itu dapat menciptakan efisiensi yang cukup besar. Hal seperti ini diharapkan memberi efek positif terhadap aktivitas bisnis di masa yang akan datang.
 
"Ketiga ini state art of efficiency. Jadi dia quick gain-nya itu investasinya kurang dari setahun hasilnya kita bisa menikmati kurang dari setahun. Saya kasih contoh, misalnya, pengolahan kita, ini sekarang sudah mulai studinya dan tahun depan kita eksekusi untuk akhir 2018," imbuh dia.
 
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan tidak mengubah harga BBM dan tarif listrik mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2018.  Harga BBM premium penugasan yakni di luar Jawa, Madura, dan Bali serta solar selama tiga bulan ke depan akan tetap dibanderol Rp6.450 dan Rp5.150 per liter.
 
Sementara tarif listrik subsidi untuk 450 VA dan 900 VA tetap Rp415 per kWh dan Rp586 per kWh. Tarif listrik untuk golongan nonsubsidi atau tarif listrik adjustment juga tidak mengalami perubahan per 2 Januari 2018.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan