Illustrasi. MI/Liliek.
Illustrasi. MI/Liliek.

Perusahaan UEA Dapat Keistimewaan di Proyek PLTS Cirata

Suci Sedya Utami • 28 Maret 2019 16:47
Jakarta: Anak usaha Mubadala, perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, akan mendapatkan keistimewaan (privillege) dalam penawaran proyek pembangkit listrik teaga surya (PLTS) Cirata, Jawa Barat.
 
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan hak istimewa tersebut menyusul telah tuntasnya standar prosedur operasional (SOP) pemilihan langsung dalam mencari mitra yang dibuat PT PLN (Persero).
 
Arcandra menjelaskan dalam proyek tersebut tetap dilakukan tender oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang merupakan anak usaha PLN yang menggarap proyek tersebut. Namun Masdar bisa melihat penawaran yang diberikan investor lain yang ikut tender. Apabila penawaran investor lain bisa disanggupi, Masdar yang akan bermitra dengan PJB.

"SOP PLN sudah selesai, kan ditender, term and conditions-nya bagaimana, harga baru kan, baru deh itu Masdar right to match (penawaran). Nah Masdar dapat previllage," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2019.
 
Arcandra menegaskan adanya SOP baru ini tidak hanya berlaku untuk proyek Cirata. Namun, juga untuk proyek lain dan mitra umum selain Masdar. Tender akan dilakukan secepatnya. Setelah lelang dilakukan dan mitra telah terpilih maka PJB dan mitra akan menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchasing agreement/PPA) dengan PLN.
 
PJB dan Masdar sebenarnya telah menandatangani perjanjian pembangunan proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata Jawa Barat. Penandatangan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara PT PJB dan Masdar tanggal 16 Juli 2017 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
 
Namun, PLN menyatakan butuh skema yang tepat untuk proses penunjukan langsung ini agar memberikan kepastian investasi dan menghindari permasalahan hukum pascakasus PLTU Riau I. Kemudian, PLN membuat SOP pemilihan langsung yang diatur dalam perseroan. 
 
Proyek PLTS terapung ini ditaksir membutuhkan dana USD 300 juta atau sekitar Rp4,05 triliun. Proyek yang dikembangkan adalah Floating Photovoltaic Solar Power Plant dengan kapasitas 200 MW di waduk Cirata milik PJB. 
 
Adapun pembangunan proyek PLTS terapung pertama di Indonesia ini akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama akan dibangun 50 MW, rencananya pembangkit tahap pertama akan selesai dan beroperasi pada kuartal II 2019. Lalu untuk tahap kedua hingga tahap ke empat akan dibangun dengan total 150 MW dan rencananya akan beroperasi pada 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan