Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)
Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)

Penyelesaian Blok Masela Diharap Jadi Role Model

Annisa ayu artanti • 04 Oktober 2016 10:44
medcom.id, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ingin menjadikan mekanisme proses penyelesaian Lapangan Abadi, Blok Masela role model dalam menyelesaikan blok migas lainnya.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proses yang dilakukan oleh tim Kementerian ESDM dalam menyelesaikan Blok Masela dinilai cukup baik dan dapat dikerjakan dengan cepat. Karena hal itu, ia akan menduplikasi tim tersebut untuk menyelesaikan dan mempercepat pengembangan blok migas lainnya seperti Blok East Natuna.
 
"Saya ikut dalam perundingan-perundingan selama beberapa kali. Saya lihat proses ini kita akan buat menjadi model untuk menyelesaikan East Natuna," kata Luhut saat menyampaikan amanah dalam upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Luhut menjelaskan, dalam menyelesaikan blok yang berada di lepas pantai Laut Arafura ini, tim bekerja dengan baik. Beberapa perundingan massif dilakukan setiap minggunya. Sehingga dapat memecahkan kendala dan mempercepat prosedur dalam proses pengambilan keputusan.
 
"Tim telah menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini menjadi isu dalam pekerjaan Kementerian ESDM. Saya ucapkan terima kasih pada tim yang telah melakukan banyak signifikan proses penyelesaian Blok Masela," ujar dia.
 
Sekadar informasi, perkembangan terbaru Blok Masela adalah percepatan revisi rencana pengembangan (Plan Of Development/POD) I tahun ini. Sebelumnya revisi POD I ditargetkan dapat diselesaikan dalam waktu delapan bulan, tapi setelah ada perundingan tim meminta revisi POD I selesai Desember 2016.
 
Selain itu, efisiensi biaya Blok Masela juga terus dipangkas melihat perkembangan saat ini. Semula, diusulkan USD22 miliar kemudian diturunkan menjadi USD15 miliar. Lalu, melalui metode hulu dan hilir dipangkas lagi menjadi USD7 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan