Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Rosneft menawarkan untuk melakukan share knowledge untuk desain kilang tersebut. Dalam desain tersebut Rosneft menjanjikan percepatan pembangunan kilang dapat dilakukan lebih cepat satu tahun.
"Rosneft juga tawarkan share yang pada beberapa kebutuhan knowledge termasuk desain di Kilang Baru tuban bisa dipercepat 7 sampai 12 bulan," kata Dwi di Kantor Pertamina Pusat, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
.jpg)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto
Dwi menjelaskan, percepatan pembangunan kilang ini sudah mengikuti arahan presiden Joko Widodo yang minta pembangunan Kilang Tuban dipercepat. Perseroan juga telah membicarakannya kepada Rosneft.
"Ini menindaklanjuti arahan presiden untuk audiency Rosneft kami juga sudah sepakat dengan Rosneft. Kita ingin mempercepat," jelas Dwi.
Dwi juga menuturkan peletakan batu pertama, studi kelayakan, serta joint venture akan dilakukan di 2016. Kemudian, pada tahun selanjutnya, akan dilakukan kegiatan engineering dan groundbreaking secara fisik. Sehingga pada 2018, Engineering Procurement Contract (EPC) dapat dilakukan.
"Dan kalau kita lihat tiga sampai empat tahun proyek ini akan selesai, 2021 kita sudah bisa onstream," ujar Dwi.
Dalam pembangunan kilang ini, Rosneft akan memasok minyak mentah dengan porsi sebesar 45 persen sedangkan sisanya 55 persen. Kapasitas kilang Tuban ini diperkirakan mencapai 300.000 barel per hari dengan produksi gasoline sekitar 45 persen, diesel 30 sampai 35 persen, dan 15 persen untuk petrochemical.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News