Pernyataan mengenai pengambil alihan sebagian saham Newmont ini terucap usai Arifin datang ke Kantor Menteri Kordinasi Bidang Kemaritiman kemarin Rabu, 25 November 2015.
"Kedatangan saya ke kantor Menko Maritim dan Sumber Daya memang untuk melaporkan akuisisi Newmont. Selain karena Kemenko ini antara lain membawahi Kementerian ESDM, juga karena Rizal Ramli adalah sahabat lamanya dalam perjuangan sejak puluhan tahun silam," kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/11/2015).
Pengambilalihan saham dengan angka besar ini membuat perseroan Arifin berkomitmen untuk membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Pembangunan smelter merupakan kewajiban perusahaan pertambangan seperti diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2009.
"Saat ini produksi Newmont mencapai 400.000 ton tembaga. Sedangkan emasnya tidak terlalu banyak. Kami akan membangun smelter dengan kapastitas 500.000 ton, sekaligus sebagai persiapan bila tambang di sebelah ladang Batu Hijau mulai berproduksi,” ujar Arifin.
Selain itu, dari segi Corporate Social Persponsibility (CSR), Arifin menyebutkan juga akan membangun pengembangan Labuan Bajo, NTT, Lomok, dan Bali sebagai destinasi andalan Indonesia.
"Komitmennya membantu pengembangan Labuhan Bajo, NTT, dan Lombok, NTB, sebagai destinasi andalan melalui dana," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News