"Idelanya alih kelola (membutuhkan) empat sampai lima tahun, supaya tidak berimbas pada anjloknya produksi," ujar Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM, Widhyaman Prawiraatmadja di Hotel Santika Premiere, Jalan Aipda KS Tubun, Jakarta Barat, Senin (13/4/2015).
Direktur Hulu PT Pertamina, Syamsu Alam menyatakan optimistis jika Pertamina mampu melakukan proses alih kelola dengan baik meskipun risiko finansial dan teknologi dalam proses alih kelola cukup tinggi.
"Pertamina punya pengalaman di Blok ONWJ (Offshore North West Java). Sementara di Blok WMO (West Madura Offshore) sempat turun produksi tapi kemudian bisa ditingkatkan lagi," tukasnya.
Dia membandingkan pengalaman Pertamina sebelumnya ketika mengambil alih blok migas. "Transisi ONWJ itu smooth, sangat mudah sehingga produksi bisa menerus dan dipertahankan. Sementara WMO butuh waktu dua tahun. (Blok) Mahakam juga kalau ada gangguan akan turun produksinya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News