"Lapangan Cikarang Tegal Pacing sudah mulai mengalirkan gas sebesar 6,4 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), akan ramp up sampai 14 MMSCFD, sesuai dengan target waktu yang ditetapkan oleh SKK Migas. Proses gas in ini sejalan dengan kebijakan manajemen Pertamina dalam rangka mempercepat monetisasi temuan eksplorasi di struktur Tegal Pacing," ujar PTH Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf saat meninjau area operasi CTDP di Cikarang, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu 1 Maret 2017.
Gas dari CTDP ini dikumpulkan di Block Station Pondok Makmur Bekasi, yang memiliki kapasitas produksi mencapai 42 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan sekitar 4.000 barel likuid per hari, yang kemudian dipasok untuk memenuhi kebutuhan pembeli domestik.
"Gas dari Block Station Pondok Makmur disalurkan ke beberapa perusahaan, di antaranya adalah PT PJB Muara Tawar sebanyak 20 MMSCFD untuk kebutuhan listrik dan PT Pertamina Gas (Pertagas) 3,5 MMSCFD, untuk dijadikan elpiji," jelas Nanang.
Selain itu, tambah Nanang, produksi gas dari Pondok Makmur juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bekasi. Sementara kondensat yang diproduksi Lapangan Pondok Makmur digunakan untuk kebutuhan Pertamina.
Development Director Pertamina EP Herutama Trikoranto menambahkan, project CTDP merupakan salah satu dari tiga project Pertamina EP yang ditargetkan on stream pada 2017, yaitu Cikarang Tegalpacing Development Project, Paku Gajah Development Project (Sumatera Selatan), dan Proyek Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Matindok (Sulawesi Tengah).
"Dengan mulai dialirkannya gas dari CTDP, maka diharapkan dapat membantu kebutuhan Indonesia akan gas. Selain itu saya juga mengapresiasi komitmen dan kesungguhan dari teman-teman Pertamina EP dalam memenuhi target yang ditetapkan oleh SKK Migas," ujar Herutama.
Pengembangan lapangan Cikarang-Tegal Pacing ini mampu mengalirkan gas mencapai 14 MMSCFD, dengan masa produksi selama tujuh tahun (usia plateau), sedangkan total cadangan diperkirakan bertahan hingga masa kontrak PT Pertamina EP sebagai KKKS berakhir pada 2035.
"Target produksi sebesar 14 MMSCFD tersebut diproyeksikan didapatkan dari enam sumur. Saat ini, dari dua sumur yang sudah mengalir yaitu Sumur TGP-03 dan Sumur TGP-05, total produksi mencapai 6,4 MMSCFD," tambah General Manager CTDP Indra Priyatna.
Ditargetkan, lanjut Indra, empat sumur sisanya yaitu, Sumur TGP-01, Sumur TGP-02, Sumur TGP-04 dan Sumur CKR-01 akan on stream Maret. "Dengan seluruh sumur yang diproyeksikan selesai Maret, maka proyek Cikarang Tegal Pacing akan mengalir dengan kapasitas penuh 14 MMSCFD," imbuh Indra.
Indra menjelaskan, kelancaran proyek pengembangan di Struktur Tegal Pacing tidak lepas dari kerja sama semua pihak, antara lain Para Mitra, Perum Jasa Tirta (PJT), aparat pemerintahan, dan masyarakat sekitar lokasi pengeboran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id