Sumber Medcom.id dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum yang ditugaskan untuk mengambil alih divestasi tersebut membenarkan dengan ketidakikutsertaan tiga bank pemerintah. Walhasil, jumlah sindikasi perbankan yang awalnya berjumlah 11 menjadi delapan bank.
Dia membenarkan delapan bank tersebut bakal mengucurkan pinjaman sebesar USD3,7 miliar untuk Inalum agar bisa mengambilalih 51 persen tersebut.
"Iya benar ada delapan bank yang meminjamkan USD3,7 miliar," kata sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut, Kamis, 26 Juli 2018.
Dengan pinjaman tersebut artinya masih ada selisih sekitar USD150 juta dari harga kesepakatan antara Inalum dan Freeport McMoRan serta Rio Tinto sebesar USD3,85 miliar.
Dia mengatakan saat ini perseroan masih melakukan simulasi untuk memenuhi selisih tersebut, termasuk dengan menggunakan dana perusahaan. "Itu masih disimulasikan," jelas dia.
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan dana tersebut didapat tanpa jaminan dan diberikan dengan bunga yang sangat kompetitif bahkan lebih murah dibanding bunga bank di dalam negeri.
Adapun dari sisi keuangan perusahaan secara holding, Budi bilang saat ini pihaknya memiliki sekitar Rp20 triliun atau sekitar lebih dari USD1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id