Namun hingga saat ini keputusan tersebut tak kunjung diumumkan. Pasalnya Tim Independen yang dibentuk Pemerintah masih mengkaji ulang pengembangan Blok Masela dengan skema floating (terapung) atau di darat.
Menanggapi molornya keputusan tersebut, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai tak akan membuat produksi gas di blok tersebut tertunda.
Pria berusia 73 tahun ini mengatakan, jika keputusan tersebut sudah keluar hari ini pun, tidak lantas pengembangan langsung digarap, karena memerlukan waktu yang lama untuk mengembangkan dan akhirnya menghasilkan produksi gas yang diinginkan.
"Oh tidak. Walaupun hari ini kita mulai, itu butuh 5-6 tahun lagi baru bisa (beroperasi atau berproduksi)," singkat JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
Blok Masela diperkirakan akan mulai memproduksi gas pada 2024. Blok tersebut memiliki cadangan terbukti gas sekitar 10,73 triliun kaki kubik (tcf) dengan total produksi gas sebesar. 10,4 tcf.
"Hitungannya kapal (floating terminal LNG jadi 2023, dibawa ke Indonesia. Fasilitas ditaruh di atasnya dan diintegrasikan, selesai 2024. Dibawa ke Masela disambung pipa mulai berproduksi awal," terang Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Amin Sunaryadi kala itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News