Bahkan, dia mengibaratkan Pertamina sebagai kasir negara.
"Deviden Bu Nicke (Dirut Pertamina), Ibu Nicke salah satu kasir paling besar BUMN. Karena setorannya juga paling besar," kata Budi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 12 Desember 201.
Budi mengungkapkan sebagai bankir ia memahami jika perusahaan dapat menyetor dividen dalam jumlah yang besar artinya perusahaan tersebut memiliki keuangan yang sehat.
Angka tahun lalu, perusahaan migas pelat merah tersebut menyumbang pendapatan negara sebesar Rp120,8 triliun. Sebanyak 93 persen dari total dividen yang disetorkan kepada negara itu berbentuk pajak.
"Keuangan Petramina bagus. Tahun lalu USD9 miliar EBITDA ( Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization)-nya. Itu besar sekali," ujar dia.
Budi juga menyebutkan dengan keuangan yang sehat, maka tidak ada hambatan bagi perusahaan untuk melakukan segala jenis investasi di masa datang.
"Kemampuan keuangan (yang bagus) tidak ada masalah untuk investasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News