Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Edwin Hidayat Abdullah mengatakan perseroan telah mengajukan untuk menerbitkan bond di semester I tahun ini.
"April 2019 (Komodo Bond)," kata Edwin di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2019.
Namun terkait besaran nominalnya, Edwin belum berani menyebutkan lantaran masih finalisasi. Dia bilang besarannya masih dirapatkan antara PLN dan Kementerian BUMN.
"Komodo bond belum ada keputusan, jumlahnya baru pengkajian," tutur dia.
Lebih lanjut Edwin mengatakan penerbitan obligasi diperuntukkan untuk mendanai investasi PLN yang nilainya mencapai sekitar Rp100 triliun tahun ini. Dia bilang PLN masih membutuhkan dana untuk membiayai investasi tersebut.
Sebelumnya Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan untuk meningkatkan besaran investasi perseroan juga berencana menerbitkan kembali obligasi global (global bond). Namun dirinya belum mau merinci terkait rencana penerbitan tersebut untuk tahun ini.
"Nanti kita lihat, kita masih punya uang. Tapi pilihan kita itu banyak, enggak cuma global bond, ada local bond, kita juga bisa pilih pinjaman, sekuritisasi. Kita pilih mana yang paling bagus, murah, tepat waktu dan harga yang tepat," tutur dia.
Lebih jauh dia menambahkan dana-dana tersebut tentunya diperuntukkan untuk membiayai pembangunan pembangkit 35.000 MW. Sebab, diakui Sarwono, program pembangunan tersebut membutuhkan banyak pendanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News