"Tiga proyek selesai," kata Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Proyek Duri-Dumai merupakan proyek bersama yang melibatkan Pertagas dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Aset pipa ini nantinya dikelola bersama oleh kedua perusahaan tersebut sebagai aset holding migas.
Pipa gas Duri-Dumai memiliki diameter 24 inch dan panjang sekitar 64 kilometer (km). Titik awal pipa ini di Duri Meter Station pipa Grissik-Duri dan titik akhir di Kilang Pertamina Refinery Unit I Dumai.
Gas yang mengalir di pipa itu merupakan milik Pertamina dan PGN yang bersumber dari tiga blok migas. Blok tersebut yakni Corriodor (ConocoPhillips), Bentu (Energi Mega Persada/EMP), dan Jambi Merang (JOB Pertamina-Talisman).
Pipa Duri-Dumai akan menyaluran gas untuk beberapa kebutuhan yakni untuk Kilang Pertamina di Dumai. Gas ke Kilang Dumai akan dipakai untuk konversi bahan bakar dari minyak menjadi gas, sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan produksi kilang dengan kebutuhan gas sebesar 57 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan akan meningkat bertahap hingga 120 MMSCFD.
Seperti diketahui pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan fasilitas gas kota atau jaringan gas bisa menghubungkan 1 juta rumah tangga pada 2023.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan pihaknya telah menugaskan Pertamina dan PGN untuk mengembangkan jaringan gas kota yang menghubungkan 78.315 rumah tangga di 18 lokasi tahu ini.
"Selama periode 2009-2017 pembangunan infrastruktur gas kota yang menghubungkan 235.295 rumah tangga di 31 wilayah di Indonesia," pungkas Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id