"Kasus itu dengan barang bukti (selama 2013-2018). Makanya ada kerja sama dengan kepolisian ini untuk pengawasan, pengamanan, dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh negeri ini," ujar Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin, 17 September 2018.
Permasalahan migas juga pernah dirasakan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Amien Sunaryadi. Menurut Amien, setidaknya ada 328 gangguan dan keamanan di wilayah hulu migas.
"Seperti pencurian migas, pengeboran liar, demonstrasi, dan lain-lain," ungkap Amien.
Amien menegaskan masih mewabahnya pengeboran liar dan pencurian minyak membuat negara mengalami banyak kerugian. Apalagi dengan ditambahnya pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, maka perlu ada kerja sama dengan kepolisian.
"Salah satunya, karena neraca pembayaran kita defisit yang berasal dari minyak atau migas. Maka itu kita tingkatkan minyak dalam negeri dan kita lakukan eksplorasi migas," sebut dia.
Polri bersama BPH Migas dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan penandatanganan perpanjangan kerja sama terkait pengawasan, pengawalan, dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan pengangkutan gas bumi lewat pipa.
Selain Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, penandatangan juga dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol Ari Dono, Irwasum Polri Komjen Eko Putu Bayuseno, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dan Dankor Brimob Irjen Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id