Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Harga Minyak Global Turun, ICP Februari Turun jadi USD61,61/Barel

Annisa ayu artanti • 02 Maret 2018 17:59
Jakarta: Pemerintah merilis hasil perhitungan rata-rata harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) Februari 2018 sebesar USD61,61 per barel atau turun USD3,98 per barel dari Januari 2018 yang mencapai USD65,59 per barel.
 
Sementara ICP SLC Februari 2018 juga mengalami penurunan USD3,52 per barel dari USD65,83 per barel menjadi USD62,31 per barel.
 
Mengutip laman Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat, 2 Maret 2018, penurunan harga rata-rata ICP Februari 2018 disebabkan oleh pasar Internasional yang juga mengalami penurunan.

Publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) Februari 2018 mengindikasikan bahwa pasokan minyak global meningkat sebesar 0,35 juta barel per hari menjadi rata-rata 97,66 juta barel per hari di Januari 2018.
 
IEA (International Energy Agency) dan EIA (Energy Information Administration) pada Februari 2018 melaporkan bahwa rata-rata produksi minyak mentah tahunan di Amerika Serikat hingga Februari 2018 mencapai level tertinggi sejak 1970 yaitu sebesar 10,6 juta barel per hari, serta berpotensi mendekati produksi Rusia serta diperkirakan akan melebihi produksi Arab Saudi pada akhir 2018.
 
EIA (Energy Information Administration) bulan Februari 2018 juga melaporkan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat pada Februari 2018 mengalami peningkatan sebesar 5,1 juta barrel dibandingkan Januari 2018 menjadi 423,5 juta barel. Stok distillate fuel oil Amerika Serikat di Februari 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,1 juta barel dibandingkan Januari 2018 menjadi 138,0 juta barel. Stok gasoline Amerika Serikat pada Februari 2018 mengalami peningkatan sebesar 9,7 juta barel dibandingkan Januari 2018 menjadi 251,8 juta barel.
 
Selain itu, faktor yang membuat penurunan harga minyak global adalah permintaan yang menurun. Berdasarkan data IEA Februari 2018, perkiraan permintaan kilang global untuk triwulan I-2018 turun sebesar 0,4 juta barel per hari dibandingkan triwulan IV-2017, sebagai akibat dari rencana perbaikan berkala kilang.
 
Penurunan permintaan musiman dan momen tepat untuk sejumlah kilang berhenti beroperasi untuk melaksanakan pemeliharaan seiring akan berakhirnya periode puncak konsumsi heating oil selama musim dingin di belahan bumi bagian utara.
 
Terakhir, penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat yang disebabkan ketidakstabilan pasar modal serta spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat akan menaikkan tingkat suku bunga akibat kenaikan keuntungan obligasi.
 
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh turunnya permintaan minyak mentah di Jepang akibat adanya penggunaan sumber energi alternatif sebagai pasokan energi untuk pembangkit listrik selama musim dingin dibandingkan dengan permintaan di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
 
Kemudian di Tiongkok akibat kelanjutan program bahan bakar alternatif rendah emisi serta peningkatan pengawasan atas pajak konsumsi terhadap kilang-kilang independen sehingga memaksa kilang untuk menurunkan konsumsi minyak mentah.
 
Berikut data perkembangan harga minyak dunia:
- Dated Brent turun sebesar USD3,99 per barel dari USD69,18 per barel menjadi USD65,19 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD3,35 per barel dari USD69,08 per barel menjadi USD65,73 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD1,49 per barel dari USD63,67 per barel menjadi USD62,18 per barel.
- Basket OPEC (sampai 27 Februari 2018) turun sebesar USD3,40 per barel dari USD85 per barel menjadi USD63,45 per barel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan