Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana. (FOTO: MI/Mohamad Irfan)
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana. (FOTO: MI/Mohamad Irfan)

Mandatori B-15 Mampu Dongkrak Rupiah

Annisa ayu artanti • 09 Oktober 2015 18:21
medcom.id, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, dengan menjalankan mandatori biodiesel 15 persen (B-15) dapat mendongkrak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
 
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan menerapkan mandatori B-15 akan mengurangi impor solar. Dari mengurangi impor solar akan menghemat devisa.
 
"Dengan sendirinya bisa mempengaruhi penguatan rupiah. Di sisi lain pada saat yang sama, kita menghemat devisa yang dipakai untuk impor solar," kata Rida, dalam media briefing di Kantor Direktorat Jenderal EBTKE, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Di samping itu, Rida menambahkan, dengan diterapkannya mandatori B-15 juga dapat menurunkan angka kemiskinan. Petani-petani sawit menjadi bergairah karena harga Crude Palm Oil (CPO) akan naik.
 
"Jadi double impact mandatori biodiesel. Petani sawit juga bergairah lagi. Kalau kemarin harga CPO sampai USD450 per metrik ton, mungkin sekian juta petani harus meninggalkan kebunnya. Artinya, mereka tidak punya penghasilan. Tingkat kemiskinan akan naik lagi," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan