Adapun kembali aktifnya rig yang dibuat pada 1979 itu diklaim membuat Pertamina bisa menghemat dan efisiensi sebesar 30-40 persen. Pertamina EP diketahui menyewa tiga rig, di mana dua rig milik PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) dan satu milik PT Ekspan Petrogas Intranusa (EPI).
"Sesudah Rig FC III beroperasi, kami hanya menyewa dua rig saja dari PDSI dan EPI," ujar Rantau Field Manager, Agus Amperianto, dalam siaran persnya, Kamis (4/2/2016).
Menurut Agus, Rig FC III akan digunakan untuk aktivitas reparasi (cuci ulang) sekitar 70-80 sumur yang ada di Field Rantau untuk mencapai target produksi. Tahun ini, Field Rantau ditargetkan memproduksikan minyak sebesar 3.165 barel minyak per hari (BOPD). Dia menjelaskan, kisaran produksi mencapai 3.084 BOPD year to date atau 97,4 persen dari target. Sementara target Pertamina EP Aset I tahun ini sebesar 16.192 BOPD.
"Kami yakin dengan optimalisasi peralatan yang ada dan menjalankan strategi prioritas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan," tegasnya.
Sepanjang 2015, Field Rantau memproduksi minyak 2.972 BOPD atau 99,02 persen dari target 3.001 BOPD. Sementara produksi Pertamina EP Aset I sebesar 16.274 BOPD atau 93,28 persen dari target 17.446 BOPD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id