Manajer Hubungan Media dan Pemerintah PT Adaro Dahai Paringin Kabupaten Balangan, Hikmatullah Amin mengemukakan itu pada buka puasa bersama dengan Keluarga Besar Antara Kalsel di Banjarmasin, Sabtu sore.
"Memang semula perusahaan kami menargetkan produksi batu bara 80 juta ton per tahun. Tapi tampaknya sulit mencapai target tersebut," katanya, Minggu (19/6/2016).
Alasannya adalah dalam beberapa tahun ini pasaran batu bara atau emas hitam di dunia internasional melesu.
"Apalagi kalau India dan Tiongkok mengeksploitasi atau memproduksi batu bara mereka, maka ekspor batu bara kami kemungkinan tidak dapat meningkat, bahkan bisa menurun," jelasnya.
Ia mengaku lesunya pasaran batu bara di dunia internasional membuat ekspor emas hitam dari perusahaan tersebut mengalami penurunan sekitar 16 persen.
Dia tidak memerinci penurunan ekspor batu bara tersebut, baik dari volume maupun nilai, kecuali berharap pasaran dunia terhadap emas hitam itu membaik kembali.
"Tapi perusahaan cukup terbantu dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan batu bara, yaitu sekitar 35 persen dari produk kami," pungkas Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News