Vice President Corporate Communiction Pertamina Wianda Pusponegoro memprediksi lonjakan permintan elpiji ini diperkirakan terjadi pada H-9 sampai H-2 Lebaran karena banyaknya ibu rumah tangga yang menyiapkan kebutuhan Lebaran.
"Secara total diperkirakan demand Ramadan dan Idul Fitri sebesar 22.662 MT per hari atau 109 persen dari konsumsi harian sebesar 20.866 MT per hari. Rata-rata kira-kira H-9 sampai H-2 persiapan Lebaran," kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016).
Wianda menjelaskan, total penjualan elpiji saat ini sudah diperhitungkan dan dipersiapkan oleh perseroan jauh hari melalui prognosa Pertamina. Total estimasi penjualan elpiji pada Juni 2016 sebanyak 581.588 MT dan Juli sebanyak 574.833 MT.
Adapun stok elpiji untuk periode Lebaran tahun ini tercatat sebanyak 326.802 MT atau 17 hari. Penyediaan ini sebagai bentuk antisipasi dari permintaan konsumsi pada periode tersebut. Bahkan, dia mengungkapkan, ketersediaan elpiji akan dinaikkan hingga 18 hari.
"Kita lihat mengacu Permen ESDM, bahwa kita harus menyediakan stok elpiji minimum 11 hari. Tapi kita lihat, kita bisa sediakan sekitar rata-rata 16,5 hari sampai 18,1 hari," ujar Wianda.
Wianda memastikan stok elpiji akan aman pada rentang waktu tersebut, bahkan perusahaan pelat ini juga akan memastikan distribusinya berjalan dengan baik. Di sisi lain, Satgas Lebaran yang disiapkan Pertamina bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memantau kebutuhan elpiji masyarakat.
"Kita sudah mulai aktifkan di H-15, sampai masa kerjanya H+15. Tugas utamanya memantau bagaimana posisi suplai BBM, elpiji di masing-masing lokasi. Kita ada delapan marketing operation region yang harus terus dipantau dari mulai Sumatera bagian utara sampai Maluku. Ini dipantau Satgas masing-masing provinsi," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News