Pengembangan Energi Baru Tak Didukung Infrastruktur

Husen Miftahudin • 14 April 2015 13:32
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengakui, saat ini Indonesia memiliki sumber energi baru yang melimpah. Energi baru tersebut sebenarnya mampu menggantikan bahan bakar minyak (BBM) yang diprediksi bakal habis dalam sebelas tahun mendatang. Namun sayangnya, pemerintah terlambat membangun infrastruktur pendukung untuk memaksimalkan penggunaan energi baru ini.
 
"Kita punya kesalahan utama, yakni kita punya energi tapi telat membangun infrastrukturnya. Insya Allah kita akan membangun terminal dan yang lainnya untuk memaksimalkan penggunaan energi baru," kata JK dalam Seminar Indonesia dan Diversifikasi Energi di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan No 1, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).
 
Menurut dia, pemerintah terlalu fokus terhadap penyediaan BBM untuk masyarakat, namun lupa ketersediaan BBM di Bumi Pertiwi terbatas, apalagi energi tersebut merupakan energi yang tak dapat diperbarui. "Karena kita terlena subsidi BBM yang murah. Ini harus kita lepas dan ganti dengan energi baru," papar JK.

Senada, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengakui, infrastruktur untuk mendukung energi baru saat ini masih sangat kurang. Dia berharap agar infrastruktur tersebut bisa segera dibangun untuk lebih memaksimalkan penggunaan energi baru sebagai pengganti BBM.
 
"Yang penting infrastrukturnya. Jangan sampai kita memaksa bikin converter kit, tapi tidak mau tahu bahwa pengisiannya harus dimana nantinya," pungkas Saleh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan