Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)
Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)

Lapangan Jangkrik Beroperasi, Produksi Gas Nasional Meningkat 7%

Annisa ayu artanti • 22 Maret 2017 10:52
medcom.id, Jakarta: Produksi gas nasional mengalami peningkatan sebesar tujuh persen sejak beroperasinya Lapangan Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai, Kepulauan Riau.
 
Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan saat peresmian Kapal Floating Processing Unit (FPU) Lapangan Jangkrik. Kapal FPU Jangkrik dirancang untuk pengolahan gas dengan kapasitas hingga 450 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Dengan kapasitas tersebut akan berkontribusi menambah enam hingga tujuh persen produksi gas bumi Indonesia yang ada saat ini.
 
"Outputnya, dari lapangan gas Jangkrik di Selat Makassar, diperkirakan sebesar 450 MMSCFD, kira-kira sama dengan tujuh persen produksi gas bumi Indonesia. Ini bisa menambah produksi gas bumi Indonesia sekitar tujuh persen dari produksi yang ada saat ini. Tujuh persen itu besar," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.

Baca: Beroperasi Lebih Cepat, Lapangan Jangkrik Hemat USD300 Juta
 
Terkait kebutuhan alokasi gas, jelas Jonan, pemerintah saat ini sedang menyusun aturan supaya gas digunakan sebesar-besarnya untuk kebutuhan dan pasokan nasional. Untuk gas dari Lapangan Jangkrik yang dikelola oleh ENI ini, rencananya akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit tenaga listrik.
 
"Banyak hal dari desain dan program dari pengelolaan gas bumi kita yang perlu diperbaiki. Tadi ENI menanyakan, kalau tambah produksi, gas akan dijual ke mana? Saya bilang nanti dibeli untuk kelistrikan nasional," ujar dia.
 
Ia menuturkan, seperti pembangkit yang sudah dibangun di pulau-pulau terpencil. Pembangkit tersebut kesulitan mendapatkan pasokan gas karena daerahnya sangat jauh dan sulit terjangkau oleh sumber gas.
 
Baca: Menteri ESDM Dijadwalkan Resmikan Proyek Jangkrik
 
"Bertahun-tahun lalu, kenapa PLTU dibangun sampai di daerah yang jauh, Papua juga bangun PLTU kecil-kecil, karena alokasinya gas juga sangat sulit. Kita akan buat panduan, agar alokasi gas makin lama harus makin besar untuk nasional," jelas dia.
 
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia ini berharap, produksi lapangan tersebut bisa ditingkatkan mencapai 800 MMSCFD.
 
"Diharapkan kalau bisa ditingkatkan kapasitasnya sampai 800 MMSCFD," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan