Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto. FOTO: Medcom.id/Eko Nordiansyah.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto. FOTO: Medcom.id/Eko Nordiansyah.

Pertamina Diimbau Pasang Teknologi Antiserangan Drone di Kilang

Suci Sedya Utami • 17 September 2019 15:11
Jakarta: Pemerintah mengimbau pada badan usaha pemilik dan operator fasilitas kilang minyak dan gas bumi (migas) salah satunya PT Pertamina (Persero) untuk menggunakan teknologi antidrone.
 
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa di kilang milik Saudi Aramco.
 
"Kita imbau yang punya kilang minyak untuk pasang antidrone," kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2019.

Djoko mengatakan pemasangan tekologi antidrone ditujukan agar ketika ada drone atau pesawat tanpa awak masuk ke wilayah kilang, drone tersebut tidak bisa menembus dan meledakkan sesuatu di kawasan kilang.
 
"Jadi begitu drone masuk (ke kilang), dia (drone) mati" tutur Djoko.
 
Sebab apabila ada serangan di kilang maka akan membuat produksi minyak nasional terganggu. Apalagi diketahui, Indonesia saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan masih harus dibantu dengan pasokan dari luar negeri.
 
Sebelumnya serangan drone yang menimpa perusahaan pelat merah raksasa, Aramco telah membuat kerajaan Arab Saudi meradang. Pasalnya serangan ini telah mengganggu setengah dari kapasitas produksi minyak kerajaan Arab Saudi atau mencapai lima persen dari harga minyak global.
 
Serangan tersebut menyebabkan terganggunya sejumlah pasokan minyak mentah yang diperkirakan mencapai 5,7 juta barel, atau sekitar 50 persen dari produksi perusahaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan