Dalam konferensi pers di Balikpapan, Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha mengatakan, pipa Pertamina berukuran 20 inchi dengan ketebalan 12 mm ditemukan terputus saat kejadian. Pipa itu terputus kemudian terseret ke arah Lawe-lawe meneluarkan crude jenis solar ke perairan Teluk Balikpapan.
"Pipa Pertamina ukuran 20 inchi ketebalan 12 mm ditemukan putus karena pengaruh luar. Sudah ditemukan sore kemarin. Kondisi pipa dalam keadaan putus. Ada faktor eksternal yang menyebabkannya," kata Yudy, Rabu, 4 April 2018.
Yudy menjelaskan, penanggulangan sudah berlangsung sejak Sabtu, 31 Maret 2018 lalu. Saat ini kondisi pantai sudah bersih dari tumpahan solar. Pertamina dan masyarakat setempat juga sudah melakukan pembersihan.
Namun, mengenai volume kebocoran dan berapa kerugian yang dialami perseroan masih dalam perhitungan. "Jumlah volume kebocoran dan kerugian masih dihitung," sebut dia.
Sebelumnya, External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita juga sudah memberikan pernyataan bahwa kejadian ini tidak berpengaruh terhadap kondisi operasional kilang Pertamina. Hasil pengecekan pada Sabtu 31 Maret lalu, Pertamina juga memastikan pasokan BBM di wilayah Kalimantan dalam keadaan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News