Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menyatakan, pemerintah bersama Pertamina sedang menghitung margin batas atas dan batas bawah untuk penjualan BBM di Indonesia bagian timur. Hal itu dilakukan agar perseroan tidak mendapatkan kerugian.
"Kita kalkulasi semua dengan baik supaya Pertamina tidak rugi. Penugasan untuk Pertamina, tidak boleh membuat Pertamina rugi," kata Wirat di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Baca : Pertamina Tambah Infrastruktur Demi BBM Satu Harga
Selain menghitung margin, Guru Besar ITB ini juga menjelaskan, pemerintah juga akan menghitung dampak positif dan negatif atas penerapan BBM satu harga dalam skala nasional. Dengan begitu, pemerintah bisa memprediksi perusahaan pelat merah itu akan meraup untung atau merugi.
"Konsepnya kan begitu. Jadi nantinya dihitung secara nasional disisi negatif disisi positif jadi secara total harus positif harus untung. Karena itu kita hitung secara corporate harus untung," jelas Wirat.
Sekadar informasi, pemerintah juga membangun beberapa infrastruktur seperti tangki-tangki BBM dengan volume kecil di beberapa daerah terpencil seperti di Mentawai, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Pembangunan tangki ini akan berjalan mulai 2017 sampai 2018 menggunakan anggaran APBN sebesar Rp136,3 miliar.
"Konstruksi tangki penyimpanan BBM di wilayah timur dan terpencil ada delapan lokasi. Multiyears di 2017-2018 anggarannya Rp136,3 miliar. Ini sinkron dengan program BBM satu harga," pungkas Wirat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
