Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin mengatakan, dari COD dua proyek tersebut, kapasitas terpasang PGE akan menjadi sebesar 617 MW. Proyek itu akan mendapat alokasi Anggaran Biaya Investasi (ABI) perusahaan sebesar USD398,9 juta yang terdiri dari USD294,9 juta untuk business development atau 74 persen dan sisanya USD104 juta untuk non-business development.
"PGE akan menggelontorkan anggaran biaya investasi yang cukup besar untuk proyek panas bumi di 2017 seperti yang sudah ditetapkan dalam kebijakan energi nasional," kata Irfan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis 30 Maret 2017.
Dalam pengembangan energi panas bumi, Irfan menjelaskan, hingga saat ini PGE telah memberikan kontribusi sebesar 35 persen dari total wilayah kerja panas bumi yang sudah berproduksi atau sekitar 1.535 MW dari total potensi panas bumi Indonesia di Indonesia yang mencapai 29 GW.
Irfan menyakinkan bahwa PGE akan terus mengakselerasi berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Seperti pada tahun sebelumnya, anak usaha Pertamina ini telah berhasil menyelesaikan tiga proyek PLTP lebih cepat dari jadwal yang direncanakan sehingga dapat berproduksi lebih awal.
Ketiga proyek PLTP tersebut antara lain Ulubelu Unit 3, Lahendong Unit 5 dan Lahendong Unit 6. COD PLTP Ulubelu unit 3, tuntas 25 Juli 2016 dari jadwal yang direncanakan 6 Agustus 2016. Sedangkan COD Lahendong 5 dan 6 masing-masing selesai 16 September dan 6 Desember 2016, lebih cepat dari jadwal yang direncanakan 26 Desember dan 1 Februari 2017.
Sejak tahun lalu, PGE telah menjalankan tujuh proyek panas bumi secara paralel yakni PLTP Sungai Penuh dengan kapasitas project 1x55 MW yang ditargetkan? COD pada 2020, PLTP Hululais dengan kapasitas 2x55 MW yang ditargetkan COD di 2019-2021. Lalu, PLTP Ulubelu dengan kapasitas 2x55 MW sudah COD pada 3 Juli 2016 untuk unit 3 dan Juni 2017 untuk unit 4.
Selain itu, PGE sedang mengerjakan proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2 dengan total project 110 MW di mana target COD unit 1 pada 2018 dan unit dua pada 201. Sementara itu, proyek Lumut Balai Unit 3 dan 4 dengan total project 2x55 MW ditargetkan COD di 2022 dan 2024. Lalu, WKP Karaha dengan total project 1x30 MW ditargetkan COD Juni 2017.
"Agar dapat maksimal mendukung proyek listrik 35,000 MW maka PGE akan terus mempercepat penyelesaian proyek untuk dapat berkontribusi bagi kelistrikan nasional," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News