Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)
Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Pemerintah Geser Target Program 35 Ribu MW

Annisa ayu artanti • 28 September 2017 17:07
medcom.id, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggeser target penyelesaian megaproyek 35 ribu megawatt (MW). Semula diyakini akan rampung pada 2019, diubah menjadi di atas 2020.
 
Dalam pemaparan capaian sektor ESDM selama Kabinet Kerja sampai dengan September 2017, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan proyek 35 ribu mw yang terdiri dari pembangunan pembangkit, jaringan transmisi, dan jaringan distribusi tetap berjalan. Namun, pada 2019 diprediksi hanya akan tercapai 17 ribu mw yang terbangun dan beroperasi.
 
"Intinya begini, arahan Presiden 35 ribu mw tetap dijalankan. Sampai 2019 diharapkan itu ada tambahan 17 ribu mw, diharapkan COD (Commercial Operation Date/beroperasi) dibandingkan akhir 2014," kata Jonan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 28 September 2017.

Jonan menjelaskan, program 35 ribu mw yang telah direncanakan karena mengikuti target pertumbuhan ekonomi yang dipatok mencapai tujuh persen pada 2019. Tetapi, realitanya sampai sekarang pertumbuhan ekonomi belum mendekati target. Tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.
 
"Ini juga menyesuaikan pertumbuhan ekonomi tujuh persen yang saat ini jadi lima persen," ucap dia.
 
Untuk sisa pembangkit yang belum beroperasi, lanjut Jonan, akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Ia berharap 35 ribu mw akan selesai sekitar 2023 atau 2024.
 
"Tapi separuhnya bagaimana? Terus (dibangun), mudah-mudahan 2023, 2024 terus (beroperasi)," ucap dia.
 
Berdasarkan data Kementerian ESDM tercatat dalam program 35 ribu mw sudah ada 773 mw yang beropersi, 15.266 mw yang sudah tahap konstruksi, 10.255 mw yang sudah PPA namun belum konstruksi, 4.563 mw masuk tahap pengadaan, dan 6.970 mw masuk tahap perencanaan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan