Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri -- FOTO: MI/Immanuel
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri -- FOTO: MI/Immanuel

Berantas Mafia Migas, Mengapa Tim Faisal Basri Langsung Hantam Petral?

Suci Sedya Utami • 06 Desember 2014 13:26
medcom.id, Jakarta: Pertengahan bulan lalu, Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai oleh Faisal Basri.
 
Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Salamuddin Daeng menilai pembentukan tim ini terkesan terburu-buru dan tidak terstrutur secara sistematis. Pasalnya, baru saja dibentuk, tim ini langsung menyoroti sektor migas di hilir, bukan melalui hulu terlebih dahulu.
 
"Tim ini kesannya lebih grasak-grusuk. Belum apa-apa sudah menabrak Pertamina dan Petral. Model nabraknya, kesannya enggak membawa agenda tertentu. Enggak melakukan pendekatan tertentu. Mereka belum-belum, langsung menyalahkan subsidi," kata Salammudin, dalam diskusi bertajuk Reformasi Migas Bukan Basa-basi, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2014).

Dirinya memandang, seharusnya pendekatan yang dilakukan tim Faisal Basri dengan mengevaluasi sektor migas serta melihat kebolongan-kebolongan yang ada di sisi hulu terlebih dahulu. Bukan malah, mewacanakan akan menutup Petral.
 
"Saya masih melihat pola nabrak-nabrak pendekatannya enggak secara baik dengan aturan main, harusnya dievaluasi dilihat kebolongan yang ada. Saya menangkap ada sesuatu, keinginan untuk ganti mafia lama menjadi mafia baru," tuturnya.
 
Dirinya mengingatkan, tim ini harus berhati-hati jika ingin menghantam Pertamina khususnya anak usahanya yakni Petral. Pasalnya, Pertamina merupakan perusahaan BUMN terbesar.
 
"Pilihannya mau memperkuat BUMN ini atau menghancurkannya. Kalau mau memutus Petral, maka memberi kesempatan  perdagangan BBM bakal dikuasai Chevron dan lainnya," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan