Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menilai perang dagang yang mereda antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok saat ini hanya bersifat sementara. Menurutnya Amerika Serikat dan Tiongkok bisa saja melakukan hal-hal yang justru membuat dunia bergejolak.
"Mungkin kita lebih ke efisiensi dan kita lagi mau memacu bagaimana meningkatkan cooking coal-nya, terus bagaimana bisa membuat power-nya," kata Garibaldi, di kawasan SCBD, Senin, 3 Desember 2018.
Boy sapaan akrabnya, menjelaskan meski melakukan efisiensi tetapi upaya perluasan bisnis tetap dilakukan. Adaro tetap akan melakukan diversifikasi untuk pasar thermal coal dan cooking coal sehingga tidak bergantung pada satu pasar tertentu saja.
"Yang cooking coal memang pasarnya terfokus di Korea, Jepang, Tiongkok, dan India. Masih di Asia. Yang thermal coal mungkin kita lihat ada peningkatan di Vietnam, di negara berkembang di Asia Tenggara," ujar dia.
Meski tahun depan akan ada gejolak global dan perusahaan akan melakukan upaya efisiensi, Boy menambahkan, kinerja keuangan Adaro Energy akan tetap dijaga secara ketat. Bahkan, Adaro mencatat pinjaman tahun depan tidak terlalu besar.
"Jadi pasar kita cukup terdiversikasi. Tidak hanya satu negara dan biaya kita cukup bagus. Keseimbangan keuangan kita cukup pruden dan enggak terlalu banyak pinjaman. Yaudah tahun depan kita lihat saja," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News