Mengutip laporan keuangan per kuartal Adaro Energy yang dikutip Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018, Head of Corporate Secretary Mahardhika Putranto menambahkan, untuk penjualan tercatat turun enam persen dari sebelumnya di semester I-2017 yang sebanyak 25,27 juta ton menjadi 23,8 juta ton.
Namun demikian, lanjutnya, Adaro Energy telah mendapatkan komitmen bagi sebagian besar volume penjualan batu bara sampai akhir tahun ini dan terus aktif dalam menciptakan
pemahaman dan penerimaan pasar untuk produk E4700 dan E4200.
"Pasar domestik masih mendominasi penjualan dengan 22 persen dari penjualan batu bara dalam enam bulan pertama di 2018," tuturnya.
Setelah pasar domestik mendominasi penjualan maka disusul penjualan ke Malaysia 12 persen, Tiongkok 12 persen, India 12 persen, Jepang 10 persen, Korea Selatan sembilan persen, Hong Kong delapan persen, Spanyol lima persen, Taiwan empat persen, Filipina tiga persen, Thailand dua persen, dan lainnya satu persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News