Pembayaran dilakukan setelah seluruh dokumen divestasi diselesaikan. Kabar yang beredar, pembayaran akan dilakukan Jumat, 21 Desember 2018.
Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan hari ini tengah dilakukan pengecekan akhir terhadap dokumen-dokumen tersebut.
"Semalaman kejar penyelesaian dokumen conditional precedence. Sekarang last check by all parties. Moga-moga beres, doakan ya," kata Fajar Harry kepada Medcom.id, Jumat, 21 Desember 2018.
Setelah pengecekan selesai, Fajar menuturkan akan dilakukan transaksi dan pembelian atas saham PTFI oleh Inalum selesai.
"Iya kan final check itu supaya bisa transfer untuk menutup transaksi (closing)," ujar dia.
Seperti diketahui pendanaan pembelian saham PTFI dilakukan Inalum melalui penerbitan obligasi global senilai USD4 miliar, di mana USD3,85 miliar digunakan untuk pembayaran saham dan sisa USD150 juta untuk refinancing.
Obligasi global Inalum terdiri dari empat masa jatuh tempo dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5,991 persen, yakni:
1. USD1 miliar dengan kupon sebesar 5,23 persen dan tenor hingga 2021.
2. USD1,25 miliar dengan kupon sebesar 5,71 persen dan tenor hingga 2023.
3. USD1 miliar dengan kupon sebesar 6,530 persen dan tenor hingga 2028.
4. USD750 juta dengan kupon sebesar 6,757 persen dan tenor hingga 2048.
BNP Paribas dari Prancis, Citigroup dari Amerika Serikat, dan MUFG dari Jepang menjadi koordinator underwriter dalam penerbitan obligasi ini. Serta CIMB dan Maybank dari Malaysia, SMBC Nikko dari Jepang dan Standard Chartered Bank dari Inggris sebagai mitra underwriter.
Dalam penerbitan global bond tersebut, Inalum mendapatkan rating Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch. Bond ini telah terdaftar di Singapore Exchange Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id