"Kan sudah saya bilang pertumbuhan ekonomi kita dengan yang 35 ribu mw itu dengan asumsi 6-7 persen sekarang akan ekonomi tidak terlalu bagus kita koreksi juga antara 5-6 persen," kata Luhut saat ditemui di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat 29 September 2017.
Luhut mengungkapkan, target penyelesaian investasi PT PLN tersebut dapat direvisi menjadi 23 ribu mw. Namun mantan Menkopolhukam ini memastikan, target listrik 35 ribu mw tetap berjalan hanya saja ditunda hingga 2021 sesuai dengan kebutuhan listrik saat ini.
"Karena kita enggak mau kelebihan listrik, kalau kelebihan listrik itu jadi biaya juga jadi sekarang yang bisa COD itu kira-kira 20 ribu sampai 23 ribu mw yang 13 ribu mw itu semua PPAnya sudah ada dan di bawha konstruksi dan PPAnya bisa selesai 2020-2021," tutur dia.
Sebelumnya Pemerintahan Jokowi-JK menargetkan pengadaan listrik 35 ribu Megawatt pada akhir 2019. Daerah-daerah yang selama ini belum teraliri listrik menjadi prioritas pemerintah untuk dibangun infrastrukturnya.
Salah satu daerah yang dikebut pembangunan infrastruktur listrik adalah wilayah Papua. PLN Wilayah Papua dan Papua Barat menargetkan bisa mengaliri listrik 60 kampung/desa di Kabupaten Sarmi hingga 2018, sedangkan kini sudah ada 12 kampung yang teraliri listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News