"SPBU Modular ini menyediakan produk premium, pertalite dan dexlite dengan volume yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konsumsi pelanggan pada SPBU nantinya," ujar Sekretaris Daerah Kab. Seruyan, Drs. Haryono MM dan GM Marketing Operation Region VI, Yanuar Budi Hartanto, dalam siaran persnya, Kamis 24 Agustus 2017.
Dia mengatakan, di wilayah Kalimantan, Pertamina mengemban tugas untuk melakukan program BBM Satu Harga di 15 titik yang tersebar di lima provinsi. Sejauh ini sudah terealisasi sebanyak tiga titik yaitu di Long Apari, Kab. Mahakam, Kalimantan Timur; kemudian Jagoi Babang, Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat; dan Krayan, Kalimantan Utara.
"Menyusul setelah SPBU Modular di Danau Sembuluh, akan segera beroperasi pula di Kalimantan Barat, Kab. Sambas, Kecamatan Paloh," tambah dia.
Upaya Pertamina merealisasikan BBM satu harga di beberapa wilayah sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016, perihal percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) & Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.
Menyelesaikan tugas negara melalui BBM satu harga bukan perkara yang mudah. Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina selalu berusaha untuk mengimplementasikan tugas tersebut dengan perjuangan keras dari seluruh insan Pertamina.
Sebelumnya untuk mendistribusikan BBM ke Long Apari, Kalimantan Timur, distribusi dari Samarinda harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 10 jam dan BBM tersebut dipindahkan ke kapal motor tank ke Long Bagun dan selanjutnya dipindahkan ke drum berkapasitas 200 liter menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke lembaga penyalur di Long Apari.
Upaya keras Pertamina berhasil menekan harga BBM di Long Apari dengan harga awal 1 liter premium dan solar yaitu Rp15.000-Rp18.000 menjadi Rp6.450 per liter untuk premium dan solar sebesar Rp5.150 per liter. Tidak jauh berbeda dengan penyaluran ke Long Apari, upaya Pertamina dalam mewujudkan BBM satu harga di wilayah Seruyan pun dipenuhi dengan berbagai tantangan, khususnya kendala infrastruktur.
Mobil tangki yang membawa BBM dari TBBM Sampit harus menempuh perjalanan darat hingga 200 km dengan 70 persen kondisi jalan yang masih berupa tanah. Dengan kondisi tersebut, mobil tangki membutuhkan waktu 5-7 jam perjalanan, bergantung pada kondisi cuaca.
"Mewakili masyarakat Desa Telaga Pulang saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mewujudkan keadilan di bidang energi bagi masyarakat setempat. Semoga penyaluran ke depannya dapat berjalan dengan baik," tutur Haryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id