Ilustrasi. (FOTO: MI/ARYA MANGGALA)
Ilustrasi. (FOTO: MI/ARYA MANGGALA)

Pertamina Lubricants Sayangkan Banyak Pelumas Palsu

Annisa ayu artanti • 26 April 2016 14:13
medcom.id, Jakarta: Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak dibidang pelumas yakni PT Pertamina Lubricants (PTPL) menyayangkan banyaknya pemalsuan produk pelumas di Indonesia.
 
Direktur Utama Pertamina Lubricants, Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, hasil riset perusahaan sebagian besar pemalsuan produk itu untuk pelumas-pelumas otomotif, seperti Fastrin, Enduro, dan Mesran.
 
"Ini hasil riset juga. Semua produk. Kebanyakan yang dipalsukan itu otomotif sebangsa Fastron Enduro Mesran. Roda dua maupun roda empat. Baik kemasan maupun drum," ungkap Gigih, di Hotel Ritz Carlton, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Gigih menjelaskan, para pemalsu tersebut biasanya menjual pelumas di daerah-daerah pinggiran. Mereka memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dengan menjual brand Pertamina.
 
"Dijualnya ke daerah tertentu ruler area pedesaan. Bengkel perkampungan. Kan mereka tidak tahu," ucap dia.
 
Meski tidak menyebutkan pengurangan pendapatan perseroan akibat adanya pemalsuan tersebut berapa besar, Gigih mengungkapkan, adanya pemalsuan tersebut sangat berdampak pada kinerja keuangan Pertamina Lubricant.
 
"Tidak hanya Pertamina Lubricant, semua pemain pelumas. Ada 16 pemain. Dari demand diperkiraan 800 ribu kiloliter tadi. Sekitar 15 persen itu diisi oleh pelumas palsu," ungkap dia.
 
Oleh karena itu, pihak Pertamina Lubricant sudah berdiskusi kepada pemerntah untuk meningkakan regulasi Standar Nasional Indonesia (SIN). Selain itu, dari pihak Pertamina Lubricant juga sudah melakukan beberapa inovasi pada kemasan untuk mencegah pemalsuan tersebut.
 
"Kita ada antipemalusan seperti dilaser tutupnya. Pokoknya kita berinovasi lah. Kita inginkan supaya penegak hukum bisa antisipasi. Tinggal regulasi. SNI sebagai salah satu tools untuk inforcement-nya. Kita sudah bilang ke pemerintah ESDM dan perindustrian terkait hal itu," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan