Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shanti Damayanti. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami.
Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shanti Damayanti. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami.

Strategi Dorong Eksplorasi Migas di Timur Indonesia

Suci Sedya Utami • 06 September 2019 17:40
Jakarta: Pemerintah mendorong kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) juga dilakukan di wilayah timur Indonesia.
 
Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shanti Damayanti mengatakan dari 10 wilayah potensial yang dipetakan berpotensi memiliki cadangan raksasa, empat di antaranya berada di wilayah Timur.
 
Shinta mengatakan sebenarnya dengan skema bagi hasil gross split sebenarnya membuat perhitungan keekonomian di wilayah-wilayah tersebut patut diperhitungkan. Faktor keekonomian menjadi salah satu perhatian investor atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam menggarap area migas.

"Gross split memberi insentif itu ekstra split, kalau kompleksitasnya di reservoir-nya. Kita harapkan dengan tambahan split perhitungan keekonomiannya bisa bagus," kata Shinta di sela IPA Convex, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September 2019.
 
Selain itu, kata Shinta, dengan kebijakan akses data gratis diharapkan akan membuat eksplorasi di timur lebih menarik. Meskipun diakui Shinta data migas di wilayah timur masih perlu dilakukan pembaharuan (update).
 
"Apa yang kita punya di Genting, Tangguh (BP), dan studi di Papua melibatkan data yang dimiliki Papua Nugini itu membuat data tambahan," tutur dia.
 
Lebih lanjut dia menambahkan dengan adanya komitmen kerja pasti (KKP) juga membuat pendanaan untuk menambah data migas makin kaya. Dia bilang salah satu dana KKP yang rencananya akan dipakai yang berasal dari Blok Jambi Merang. Total KKP yang dikeluarkan PT Pertamina (Persero) karena resmi mengambil alih pengelolaan blok tersebut sebesar USD1,3 miliar.
 
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pemerintah telah memperoleh KKP hingga sekitar USD2,5 miliar.
 
"Memang harus ada izin dan sebagainya, yang penting (ada) firm commitment untuk eksplorasi.Tetapi ya tidak bisa eksplorasi ini harus menemukan minyak, tergantung di bawah ini (reservoir)," kata Jonan.
 
Dari KKP yang diperoleh, sebesar USD1,14 miliar di antaranya direncanakan untuk kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi ini mencakup 47 kegiatan G&G, pengeboran 79 sumur, 38 kegiatan survey seismik, dan empat survei lain.
 
Sementara dari lelang blok migas tahap pertama 2019, pemerintah memperoleh komitmen pasti USD109,2 juta. Komitmen investasi ini untuk pelaksanaan kegiatan studi G&G, seismik 2D 500 km, seismik 3D 200 km2, license purchase, dan reprocessing seismik 3D 600 km2, serta pengeboran tujuh sumur eksplorasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan