Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan sebagai subholding migas, PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai infrastruktur gas bumi demi memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan dan efisien. Apalagi gas bumi dinilai masih memiliki sumber yang sangat besar di dalam negeri.
"Terkait kebutuhan energi di ibukota negara yang baru yang telah direncanakan oleh pemerintah, PGN akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para stakeholders lain agar pemenuhan kebutuhan energi gas bumi dapat terpenuhi dengan baik," kata Rachmad di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2019.
Rachmad mengatakan PGN sangat mendukung rencana pemerintah untuk terus memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian energi dan mewujudkan bauran energi gas bumi nasional sebesar 22 persen di tahun 2025.
Dia bilang, pemerintah melalui PGN telah merencanakan melakukan pembangunan jaringan gas (jargas) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dua kabupaten tersebut juga dinilai lebih dekat ke sumber energi yakni dari Blok Mahakam. Sehingga pasokan gas bisa disuplai dari blok tersebut.
Selain itu, calon ibu kota baru berlokasi tidak jauh dari kota yang telah memiliki infrastruktur dan sentra ekonomi yang telah berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda.
"Sehingga infrastruktur gas dan pemanfaatan gas di sana dapat lebih integrratif dan optimal," jelas dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengumumkan ibu kota negara baru. Jokowi memilih dua wilayah di Kalimantan Timur.
"Ibu kota baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur," kata Jokowi di Istana Negara, Senin, 26 Agsustus 2019.
Jokowi mengatakan penentuan ibu kota negara baru sudah melalui kajian mendalam. Pihaknya mengintensifkan kajian dalam tiga tahun belakangan. Dia menuturkan, Kalimantan Timur dipilih karena paling minimial memiliki risiko bencana. Terutama, banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, dan longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News