Pertamina Geothermal Energy -- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Pertamina Geothermal Energy -- ANTARA FOTO/Andika Wahyu

Pertamina Geothermal Pede Tambahan 674 MW Rampung 2017

Husen Miftahudin • 24 Februari 2015 18:41
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan dapat memproduksi listrik dari panas bumi (geotermal) sebesar 674 megawatt (MW) pada 2017. Hal ini merupakan bentuk dukungan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dalam upaya pemenuhan energi nasional berbasis energi baru terbarukan.
 
Presiden Direktur PGE, Rony Gunawan, mengatakan, saat ini kapasitas terpasang produksi listrik geotermal mencapai 402 MW. Hasil produksi listrik geotermal tersebut berasal dari Kamojang-Jawa Barat, Lahendong-Sulawesi Utara, Ulubelu-Lampung, dan Sibayak-Sumatera Utara.
 
"Lahendong dan Ulubelu itu oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan Kamojang oleh Indonesia Power, itu semua oke. Sedangkan Sibayak yang uapnya kita jual ke pengembang swasta tidak beroperasi dengan baik. Itu karena banyak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)-nya rusak. Hari ini juga mati, sehingga tidak mengalirkan listrik," ungkap Rony, dalam Workshop Media dengan PT PGE, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).

Tambahan sebanyak 674 MW, jelas dia, akan dimulai dari Sungai Penuh, Kerinci, Provinsi Jambi. Saat ini, PLTP Sungai Penuh yang dioperasikan oleh PLN sudah mengebor tiga sumur dengan uap yang dihasilkan sebesar 6 MW. Diharapkan beroperasi komersial (Comercial Operations Date/COD) pada 2019.
 
Selanjutnya adalah Hululais, Bengkulu. Berkapasitas 2x55 MW atau sebanyak 110 MW, PLTP ini sudah memiliki tiga sumur pengeboran. Saat ini, produksi geotermal yang dihasilkan sebanyak 30 MW. Ditargetkan COD pada 2018 untuk unit I dan 2019 untuk unit II.
 
"Kemudian Lumut Balai, Sumatera Selatan. Untuk unit I dan II berkapasitas 2x55 MW sudah tersedia uap sebanyak 106 MW. Saat ini sendiri sedang EPC (Engineering Procurement Construction/Pengadaan desain teknis konstruksi), target COD 2016. Kita harapkan 2016 bisa memasok listrik untuk Sumatera Selatan. Sedangkan Lumut Balai unit III dan IV target COD itu 2022, uap yang tersedia baru 6 MW, tapi kita lakukan pengeboran terus menerus," papar Rony.
 
Kemudian Ulubelu, Lampung untuk unit III dan IV, sambung dia. Tambahan produksi geotermal sebanyak 110 MW, dengan uap yang tersedia saat ini sekitar 80 MW. Dua unit ini pun sudah tanda tangan EPC, dengan target COD pada Juli 2016 untuk unit III dan Mei 2017 untuk unit IV.
 
"Kemudian Kamojang, ini sebentar lagi selesai, Juli (tahun ini) ada tambahan sebanyak 35 MW. Kemudian Karaha yang terletak di Kabupaten Tasik dan Garut. Ini sudah selesai 33 MW, tinggal bangun PLTP-nya saja. Januari 2017 beroperasi," pungkas Rony.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan