"Kesimpulannya, volume LPG 3 kg berkisar antara 6,500 sampai 6,650 juta metrik ton," kata Pimpinan Rapat Kerja (Raker) Tansil Linrung dalam rapat asumsi dasar Makro RAPBN 2016, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengusulkan volume elpiji 2016 sebesar 6,602 juta metrik ton. Kemudian Pimpinan Rapat Komisi VII DPR RI, Tansil melemparkan ke forum untuk usulan-usulan lain terkait volume tersebut.
Fraksi NasDem mengusulkan volume elpiji 3 kg sebesar 6,650 juta metrik ton lebih tinggi dibanding usulan pemerintah dengan alasan untuk berjaga-jaga kalau LPG nonsubsidi 12 kg mengalami kenaikan harga. Hal tersebut juga disusulkan oleh Fraksi Golkar namun dengan volume berbeda yaitu 6,400 juta metrik ton.
Hampir seluruh fraksi seperti fraksi PDIP, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PKS, PPP, dan Hanura sepakat mengusulkan volume elpiji 3 kg untuk RAPBN 2016 sebesar 6,602 juta metrik ton atau sama dengan usulan pemerintah. Pada akhirnya, Komisi VII DPR RI dan pemerintah menyepakati usulan volume LPG berkisar antara 6,500 sampai 6,650 juta metrik ton dengan alasan untuk mengakomodir semua aspirasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News