Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro. (FOTO: MI/Puji Santoso)
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro. (FOTO: MI/Puji Santoso)

Bangun Infrastruktur BBM, Pertamina Bidik Ketahanan Energi 30 Hari

Annisa ayu artanti • 28 April 2016 14:59
medcom.id, Jakarta: Kebutuhan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, ketahanan BBM Indonesia hanya mencapai 23 hari. PT Pertamina (Persero) pun menargetkan ketahanan BBM akan bertambah yakni mencapai 30 hari di 2020.
 
Berangkat dari sana, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dan Pertamina. Pemerintah menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membangun 15 terminal BBM (TBBM) dalam memperkuat cadangan BBM. Sedangkan Pertamina melalui anggaran perseroan akan membangun kurang lebih 25 TBBM. Pembangunan itu akan dilakukan sampai 2020.
 
"Jadi ini rencana Pertamina sampai 2020. Baik APBN dan non-APBN. Jadi nanti untuk menjawab itu, di APBN kita dibantu pemerintah untuk penambahan tangki BBM dilokasi exsisting Terminal BBM Pertamina yang ada di Indonesia timur," kata Wianda, dalam diskusi di kawasan Menteng, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).

Adapun dari pembangunan beberapa TBBM itu, Pertamina akan menaikkan kapasitas BBM secara bertahap yakni dari 2015 sebesar 4,8 juta kiloliter (KL), 2016 sebesar 552 ribu KL, 2017 sebesar 517 ribu KL, 2018 sebesar 405 ribu KL, 2019 sebesar 600 ribu KL, dan 2020 sebesar 320 ribu KL. Sehingga pada 2020 akan mencapai kapasitas BBM mencapai 7,3 juta KL atau mencapai ketahanan BBM sekitar 30 hari.
 
"Ini target empat tahun ke depan. Kita akan membangun storage dengan ketahanan mencapai 30 hari. Total volume 7,3 juta KL dari sekarang 4,8 juta kl," jelas dia.
 
Saat ini, lanjut Wianda, Pertamina telah membangun TBBM itu di Sumbu dan Tanjung Uban. Pertamina juga sangat mendukung pembangunan TBBM tersebut. Untuk pembangunan TBBM yang dianggarkan pemerintah, pertamina telah menyiapkan beberapa lahannya.
 
Lebih lanjut, menurutnya, penambahan infrastruktur ini akan berdampak pada perubahan harga BBM di Papua dan Papua Barat. Selama ini diketahui harga BBM di wilayah tersebut sangat tinggi lantaran infrastruktur yang kurang.
 
"Ini menjawab tantangan tadi, bagaimana menjawab tantangan bagi masyarakat Indonesia terutama Papua dan Papua Barat untuk mendapat akses BBM lebih baik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan