Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Bambang menjelaskan, saat ini konsumsi premium di pasaran sudah terus mengalami penurunan. Bahkan, di akhir Juli, konsumsi BBM dengan RON 88 ini tinggal 63,4 persen dengan rata-rata penurunan konsumsi premium per bulan sebanyak lima persen.
"Akhir Juli (konsumsi) premium turun lagi menjadi 63,4 persen. Setiap bulan hampir lima persen penurunannya," kata Acmad, dalam sebuah konferensi pers, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Achmad berharap penurunan ini bisa terus terjadi di semester II-2016. Sehingga, sampai akhir 2016 ini diharapkan penurunan konsumsi BBM jenis premium dapat mencapai 50 persen. "Sehingga kita berharap di akhir tahun kira-kira kurang dari 50 persen," ucap dia.
Ia menambahkan, penurunan ini tidak serta merta hanya untuk mengurangi impor premium dan mengurangi BBM bersubsidi. Namun, hal ini diharapkan membiasakan masyarakat untuk mengkonsumsi BBM dengan jenis yang lebih baik lagi mengingat Indonesia saat ini tengah menuju BBM standar Euro 4.
Pada sisi lain, Achmad mengatakan, konsumsi BBM jenis pertalite terus mengalami kenaikan yakni sebesar 4,4 persen atau 15.000 kiloliter per hari pada Juli 2016 atau meningkat dibandingkan dengan Juli 2015 yang hanya 327 kiloliter per hari.
Menurutnya pangsa pasar yang besar ini sudah menunjukkan kemajuan bahwa masyarakat sudah menggunakan BBM yang lebih baik lagi. "Untuk hadapi Euro 4. Euro 4 minimum RON 91. Bukan hanya RON, tapi sulfur juga rendah secara bertahap untuk ke sana. Pertalite dulu baru Euro 4," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News