Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan usulan dana PMN itu bukan digunakan untuk kredit perseroan. Tapi dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi sektor kelistrikan khususnya daerah terluar.
"Sebenarnya itu bukan untuk kredit, tapi itu betul-betul untuk investasi. Investasi untuk daerah-daerah terluar, kan sulit ya," kata Sofyan, di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Juni.
Sofyan mengakui selama ini perusahaan BUMN sektor listrik tersebut belum maksimal dalam membangun infrastruktur listrik di daerah terluar. Seperti salah satunya adalah pembangunan transmisi untuk distribusi. Padahal, transmisi untuk distribusi ini yang sangat diperlukan di Indonesia bagian terluar.
"Khusus buat bikin transmisi untuk bikin distribusi. Dalam arti kata distribusi itu tegangan 20 KV ke bawah. Karena kan banyak daerah-daerah terpencil terluar. Itu yang dibutuhkan," ungkap dia.
Sehingga, bila PMN disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Mantan Direktur Utama BRI ini akan memprioritaskan pengalokasian dana untuk kelistrikan wilayah Indonesia luar.
"Prioritas PMN untuk listrik daerah terluar," pungkas dia.
Adapun rincian program-program PLN yang direncanakan menggunakan dana PMN yakni program pembangunan infrastruktur distribusi jaringan. Kedua, pembangunan transmisi dan gardu induk termasuk trafo tenaga 500 kV, 275 kV, dan 150 kV.
Ketiga, program pembangunan pembangkit porsi ekuitas yang terdiri dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok dengan kapasitas 800 megawatt (mw), PLTGU Muara Karang dengan kapasitas 400-500 mw, PLTGU Lombok Peaker dengan kapasitas 150 mw, dan Pembangkit tersebar PLTG/MG dan PLTD pulau terdepan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id