Hari ini, Total E&P, Pertamina, dan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan membicarakan perkembangan dan update terkini tentang blok tersebut.
Vice President Human Resources Total E&P Indonesie Arividya Novianto menjelaskan, pertemuan dengan Luhut membicarakan membaiknya perkembangan transisi blok Mahakam yang dilakukan bersama Pertamina.
"Update transisi berjalan bagus. Itu saja. Kita lagi bekerja saja," kata Novianto singkat, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Novianto juga mengatakan, terkait surat keputusan peraturan tata kerja (PTK) sudah dibicarakan dengan Luhut. PTK dikeluarkan sebagai landasan agar Pertamina dapat investasi di blok Mahakam lebih awal.
Dia menuturkan, saat ini pemerintah mencarikan jalan agar PTK bisa keluar dalam waktu dekat. "Sedang dicarikan jalan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah," ujar Novianto.
Adapun dari pihak Total sama sekali tidak keberataan tentang keinginan Pertamina untuk investasi lebih awal. "Ya kita akan diskusikan dengan Pertamina dan SKK Migas. Ya objektifnya untuk menyelesaikan itu," ungkap Novianto.
Sekadar informasi, masa kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) Total E&P atas Blok Mahakam akan berakhir pada 31 Desember 2017. Setelah itu yakni pada awal 2018, Pertamina akan menjadi operator atas Mahakam tersebut.
Pertamina menginginkan investasi lebih awal atas blok Mahakam tersebut untuk mengatasi penurunan produksi yang diprediksi lebih besar di 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News