"Nanti kita lihat. Salah satu strategi kita kan partnership," ucap Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Saat ini, Massa menyebutkan, Pertamina tengah fokus mempersiapkan peralihan kontrak blok tersebut. Kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada 31 Desember 2017 dan pada 1 Januari 2018 blok tersebut sudah dikelola Pertamina.
Atas dasar itu sebenarnya membuat urusan partner yang akan disandingkan dalam pengelolaan proyek tersebut terlalu dipikirkan Massa. Ia mengatakan partner untuk Blok Mahakam bisa masuk sewaktu-waktu dan tidak harus bertepatan pada masa peralihan kontrak.
"Itu kan kapan saja bisa. Karenanya kita sekarang lagi fokus," imbuh dia. Seperti diketahui, ada perusahan migas besar yang berminat untuk mengelola Blok Mahakam selain Total dan Inpex. Perusahaan tersebut berasal dari Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum.
Sementara itu, Massa menambahkan, sejauh ini belum ada surat dari pemerintah yang menyatakan hak kelola Total dan Inpex sebesar 39 persen. Hal itu dikatakan meski Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengaku sudah menandatangani surat tersebut.
"Tidak ada suratnya ke kita," ungkap dia.
Profil Blok Mahakam
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Blok Mahakam pertama kali dikontrak pada 31 Maret 1967. Kemudian diperpanjang sampai 1997 dan kontrak akan berakhir pada 31 Desember 2017. Total cadangan yang ada di blok tersebut adalah 25 triliun kaki kubik (TCF) dan 1 miliar barel.
Cadangan migas awal sebersar 21,2 TCF dan 1,68 miliar barel. Cadangan migas saat ini 3,8 TCF dan 131 juta barel. Sumur yang telah dibor sebanyak 1.760 sumur. Sedangkan sumur aktif sebanyak 562 sumur. Investasi yang dikeluarkan dalam satu tahun sekitar USD1 miliar sampai USD2,5 miliar.
Pertamina telah mengalokasikan anggaran investasi di Blok Mahakam 2018 sebanyak USD700 juta. Adapun rencana porsi saham blok Mahakam akan dipegang oleh Pertamina 51 persen, Total E&P dan Inpex 39 persen, Pemda Kalimantan Timur sebesar 10 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News