Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, perseroan sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab mangkraknya pembangunan pembangkit listrik disejumlah daerah, termasuk PLTU Waai 30 Megawatt (MW), di Desa Tulehu, Maluku Tengah. PLN, katanya, telah membuat keputusan untuk mengambil alih pembangunan tersebut.
"Itu sudah. Sedang dikerjakan dan diambil alih PLN," kata Sofyan, di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.
Baca: Presiden Jokowi Tinjau Proyek PLTU Mangkarak di Maluku
Mangkraknya pembangunan PLTU Waai ini termasuk dalam daftar 34 pembangkit mangkrak yang beberapa waktu lalu menjadi masalah. Sofyan menjelaskan, PLN sudah mengambil keputusan terhadap keberlanjutan pembangkit-pembangkit mangkrak itu.
"Memang sebagian besar sudah punya. Jadi keputusan mau diapakan, yang ini dimatikan, yang ini dijalankan, yang satu diganti pembangkit lain, yang satu diganti jaringan transmisi itu sudah ada keputusan," jelas Sofyan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengaku akan menyerahkan sepenuhnya terkait dengan mangkraknya pembangunan beberapa pembangkit oleh PLN.
Baca: PLTU Tabalong Beroperasi di 2019
"Tanya ke PLN saja. Kalau kami sih prinsipnya bahwa semua proyek diharapkan bisa berjalan tepat waktu. Karena itu kita adakan Permen Nomor 10 Tahun 2017. Kalau IPP itu COD-nya mundur ya didenda saja. Kalau mundur terus ya diambil alih, karena dia sudah habis uangnya," pungkas Jarman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News